ENDOMETRITIS
Pengertian
Endometritis
adalah infeksi atau desidua endometrium, dengan ekstensi ke miometrium dan
jaringan parametrial. Ini adalah penyebab paling umum demam selama periode
pasca-melahirkan. Penyakit radang panggul (PID) adalah sebuah Common
nonobstetric pendahulunya dalam populasi.
Etiologi
Jenis infeksi yang paling sering ialah endometritis.
Kuman-kuman memasuki endometrium, biasanya pada luka bekas insersio plasenta,
dan dalam waktu singkat mengikutsertakan seluruh endometrium. Pada infeksi
dengan kuman yang tidak seberapa patogen, radang terbatas pada endometrium.
Kuman-kuman penyebab infeksi nifas antara lain: Streptokokus haemolyticus
aerobicus, Staphylokokus aureus, E. coli dan Clostridium welchii.
Infeksi terjadi akibat:
- Tangan pemeriksa membawa bakteri yang sudah ada dalam vagina kedalam uterus.
- Droplet infeksi (akibat air liur meleleh)
- Kain-kain dan alat yang tidak steril digunakan untuk merawat wanita bersalin/nifas
- Koitus pada akhir kehamilan
- Infeksi dalam persalinan
Gambaran klinik
tergantung jenis dan virulensi kuman, daya tahan penderita, dan
derajat trauma pada jalan lahir.
·
Biasanya demam mulai
48 jam postpartum dan bersifat naik turun (remittens).
·
His royan lebih
nyeri dari biasa dan lebih lama dirasakan pada bagian perut bawah.
·
Lochia bertambah
banyak, berwarna merah atau coklat dan berbau. Lochia berbau tidak selalu
menyertai endometritis sebagai gejala. Sering ada sub involusi.
·
Pendarahan vagina abnormal
·
Dispareunia (mungkin hadir pada pasien dengan
penyakit radang panggul [PID)
·
Disuria (mungkin hadir pada pasien dengan PID)
·
Malaise
·
Leucosit naik antara
15000-30000/mm³.
·
Sakit kepala, kurang
tidur dan kurang nafsu makan dapat mengganggu penderita. Kalau infeksi tidak
meluas maka suhu turun dengan berangsur-angsur dan turun pada hari ke 7-10.
·
Thakikardi
Klasifikasi Endometritis
:
a. Endometritis akuta
→ Pada endometritis akuta
endometrium mengalami edema dan hiperemi, dan pada pemeriksaan mikroskopik
terdapat hiperemi, edema, dan infiltrasi leukosit berinti polimoni yang banyak,
serta perdarahan-perdarahan interstisial (dalam).
Penyebab :
infeksi gonorea dan infeksi pada abortus, partus serta pemasangan IUD
yang tidak steril sehingga menimbulkan masuknya kuman kedalam bagian uterus.
Infeksi gonorea mulai sebagai servisitis akuta, dan radang menjalar ke
atas dan menyebabkan endometritis akuta. Infeksi gononfeksi post abortus dan
post partum sering terdapat oleh karena luka-luka pada serviks uteri, luka pada
dinding uterus bekas tempat plasenta, yang merupakan porte d’entree bagi
kuman-kuman patogen. Selain in, alat-alat yang digunakan pada abortus dan partus
dan tidak sucihama dapat membawa kuman-kuman ke dalam uterus.
b. Endometritis kronika
Endometritis kronika tidak seberapa sering terdapat, oleh karena infeksi
yang tidak dalam masuknya pada miometrium, tidak dapat mempertahankan diri,
karena pelepasan lapisan fungsional dan endometrium pada waktu haid. Pada
pemeriksaan mikroskopik ditemukan banyak sel-sel plasma dan limfosit. Penemuan
limfosit saja tidak besar artinya karena sel itu juga ditemukan dalam keadaan
normal dalam endometrium.
Gejala klinis endometritis kronika ialah leukorea dan menoragia.
Gejala klinis endometritis kronika ialah leukorea dan menoragia.
Endometritis
knonika ditemukan :
a. pada tuberkulosis
b. jika tertinggal sisa-sisa abortus atau partus
c. jika terdapat korpus alienum di kavum uteri
d. pada polip uterus dengan infeksi
e. pada tumor ganas uterus
f. pada salpingo-ooforitis dan sellulitis pelvik
a. pada tuberkulosis
b. jika tertinggal sisa-sisa abortus atau partus
c. jika terdapat korpus alienum di kavum uteri
d. pada polip uterus dengan infeksi
e. pada tumor ganas uterus
f. pada salpingo-ooforitis dan sellulitis pelvik
Infeksi nifas mencakup semua peradangan yang disebabkan masuknya
kuman-kuman kedalam alat-alat genital pada waktu persalinan dan nifas. Demam
nifas ialah kenaikan suhu sampai 38 °C atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari
pertama paska melahirkan, dengan mengecualikan hari pertama, suhu harus diukur
sedikitnya 4 kali sehari.
Di
negara-negara yang sedang berkembang dengan pelayanan kebidanan yang masih jauh
dari sempurna, kejadian infeksi nifas masih besar. Infeksi nifas umumnya
disebabkan oleh bakteri yang ada dalam keadaan normal berada dalam usus dan
jalan lahir. sampai 38 °C atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama
paska melahirkan, dengan mengecualikan hari pertama, suhu harus diukur
sedikitnya 4 kali sehari.
Di negara-negara yang sedang berkembang dengan
pelayanan kebidanan yang masih jauh dari sempurna, kejadian infeksi nifas masih
besar. Infeksi nifas umumnya disebabkan oleh bakteri yang ada dalam keadaan
normal berada dalam usus dan jalan lahir.
Faktor Predisposisi :
- Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan penderita
- Persalinan lama (macet)
- Tindakan bedah vaginal
- Tertinggalnya sisa plasenta
Infeksi nifas dapat
dibagi dalam 2 golongan yaitu :
- Infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina, serviks, dan endometrium
- Penyebaran dari tempat tersebut melalui vena, getah bening, dan endometrium
Patofisiologi
Endometritis adalah infeksi pada
endometrium atau desidua, dengan ekstensi ke miometrium dan jaringan parametrial.
Endometritis biasanya terjadi akibat infeksi menaik dari saluran kelamin bagian
bawah. Dari perspektif patologis, endometritis dapat diklasifikasikan sebagai
versus akut kronis. Endometritis akut ditandai oleh kehadiran neutrofil dalam
kelenjar endometrium. Endometritis kronis ditandai dengan adanya sel plasma dan
limfosit dalam stroma endometrium.
Kadang-kadang lokia tertahan oleh
darah, sisa-sisa plasenta dan selaput ketuban. Keadaan ini dinamakan lokiametra dan dapat menyebabkan kenaikan suhu. Uterus pada
endometritis agak membesar, serta nyeri pada perabaan dan lembek.Pada endometritis yang tidak meluas, penderita merasa
kurang sehat dan nyeri
perut pada hari-hari pertama. Mulai hari ke-3 suhu meningkat, nadi menjadi
cepat, akan tetapi dalam beberapa hari suhu dan nadi menurun dan dalam kurang
lebih satu minggu keadaan sudah normal kembali.
Lokia pada endometritis, biasanya bertambah
dan kadang-kadang berbau. Hal ini
tidak boleh dianggap infeksinya berat. Malahan infeksi berat kadang-kadang disertai oleh lokia yang
sedikit dan tidak berbau.
·
Infeksi saluran kelamin adalah penyebab paling
umum puerperal morbiditas. Morbiditas puerperal didefinisikan sebagai suhu 38 °
C atau lebih tinggi terjadi pada setiap 2 dari 10 hari pertama
pasca-melahirkan, eksklusif dari 24 jam pertama. Di masa lalu, infeksi
diperhitungkan sampai dengan 16% dari kematian ibu.
- Dalam populasi nonobstetric, seiring endometritis dapat terjadi pada hingga 70-90% dari kasus terdokumentasi salpingitis.
Bacterial
vaginosis telah dikaitkan dengan endometritis setelah kelahiran
sesar dan dengan PID setelah trimester pertama aborsi
elektif. Bakteri yang bisanya hidup di dalam vagina yang sehat bisa
menyebabkan infeksi setelah melahirkan. Keadaan yang membuat seorang wanita
lebih mungkin mengalami infeksi termasuk anemia, preeklampsia, pemeriksaan
vagina diulang, penundaan lebih lama dari 18 jam antara pecah pada selaput dan
melahirkan, persalinan yang lama, operasi sessar, potongan plasenta yang
tertinggal di dalam rahim setelah melahirkan, dan pendarahan berlebihan setelah
melahirkan (pendarahan postpartum).
Gejala
Gejala-gejala biasanya termasuk pucat,
menggigil, sakit kepala, perasaan sakit biasa atau tidak nyaman, dan kehilangan
nafsu makan. Detak jantung cepat, dan jumlah sel darah putih tinggi secara
tidak normal. rahim bengkak, lunak, dam lembut. Biasanya, terdapat pengeluaran
malodorousdari vagina, yang bervariasi dalam jumlah.Ketika jaringan di sekitar
rahim terinfeksi, mereka bengkak, terus bertambah bengkak, rahim lunak tetap.
Wanita tersebut mengalami rasa sakit berat dan demam tinggi.
Lapisan perut bisa menjadi meradang, menyebabkan peritonitis. Gumpalan
darah bisa terbentuk di dalam pembuluh panggul, menyebabkan thrombophlebitis
panggul. Gumpalan darah bisa berjalan menuju paru-paru dan menyumbat arteri,
menyebabkan emboli paru-paru. Zat-zat beracun (racun) dihasilkan oleh bakteri
yang menginfeksi bisa mencapai kadar tinggi di dalam aliran darah, menyebabkan
kejutan racun. Pada kejutan racun, tekanan darah jatuh secara dramatik dan
detak jantung sangat cepat. Kejutan racun terjadi pada kerusakan ginjal berat
dan bahkan kematian.
PENCEGAHAN
1. Selama kehamilan
-
Cegah anemia dengan memperbaiki
gizi dan diet yang baik.
-
Koitus pada hamil tua
sebaiknya dilarang.
2. Selama persalinan
-
Batasi masukknya kuman kedalam
jalan lahir degan cara sterilisasi alat partus.
-
Jaga persalinan agar tidak
berlarut.
-
Selesaikan persalinan dengan
trauma sedikit mungkin.
-
Cegah terjadinya perdarahan
banyak.
-
Periksa dalam dilakukan hanya bila
perlu.
-
Transfusi darah harus
diberikan menurut keperluan.
3. Selama nifas
-
Jaga luka-luka agar tidak dimasuki
kuman.
-
Batasi pengunjung pada hari-hari
pertama nifas.
-
Penderita dengan tanda
infeksi harus diisolasikan.
Penatalaksanaan
-
Berikan antibiotika dengan
spectrum luas.
-
Lakukan tindakan untuk
mempertinggi daya tahan tubuh.
-
Jika terjadi apses lakukan
pembukaan jahitan.
-
Transfusi darah bila perlu.
terimakasih buat artikelnya... sangat bermanfaat sob...
BalasHapushttp://cv-pengobatan.com/pengobatan-alami-radang-panggul/