Minggu, 24 Juni 2012

ENDOMETRITIS


ENDOMETRITIS

Pengertian
Endometritis adalah infeksi atau desidua endometrium, dengan ekstensi ke miometrium dan jaringan parametrial. Ini adalah penyebab paling umum demam selama periode pasca-melahirkan. Penyakit radang panggul (PID) adalah sebuah Common nonobstetric pendahulunya dalam populasi.
Etiologi
Jenis infeksi yang paling sering ialah endometritis. Kuman-kuman memasuki endometrium, biasanya pada luka bekas insersio plasenta, dan dalam waktu singkat mengikutsertakan seluruh endometrium. Pada infeksi dengan kuman yang tidak seberapa patogen, radang terbatas pada endometrium. Kuman-kuman penyebab infeksi nifas antara lain: Streptokokus haemolyticus aerobicus, Staphylokokus aureus, E. coli dan Clostridium welchii.

Infeksi terjadi akibat:
  1. Tangan pemeriksa membawa bakteri yang sudah ada dalam vagina kedalam uterus.
  2. Droplet infeksi (akibat air liur meleleh)
  3. Kain-kain dan alat yang tidak steril digunakan untuk merawat wanita bersalin/nifas
  4. Koitus pada akhir kehamilan
  5. Infeksi dalam persalinan
Gambaran klinik
tergantung jenis dan virulensi kuman, daya tahan penderita, dan derajat trauma pada jalan lahir.
·         Biasanya demam mulai 48 jam postpartum dan bersifat naik turun (remittens).
·         His royan lebih nyeri dari biasa dan lebih lama dirasakan pada bagian perut bawah.
·         Lochia bertambah banyak, berwarna merah atau coklat dan berbau. Lochia berbau tidak selalu menyertai endometritis sebagai gejala. Sering ada sub involusi.
·         Pendarahan vagina abnormal
·         Dispareunia (mungkin hadir pada pasien dengan penyakit radang panggul [PID)
·         Disuria (mungkin hadir pada pasien dengan PID)
·         Malaise
·         Leucosit naik antara 15000-30000/mm³.
·         Sakit kepala, kurang tidur dan kurang nafsu makan dapat mengganggu penderita. Kalau infeksi tidak meluas maka suhu turun dengan berangsur-angsur dan turun pada hari ke 7-10.
·         Thakikardi
Klasifikasi Endometritis :

a. Endometritis akuta
Pada endometritis akuta endometrium mengalami edema dan hiperemi, dan pada pemeriksaan mikroskopik terdapat hiperemi, edema, dan infiltrasi leukosit berinti polimoni yang banyak, serta perdarahan-perdarahan interstisial (dalam).

Penyebab :
infeksi gonorea dan infeksi pada abortus, partus serta pemasangan IUD yang tidak steril sehingga menimbulkan masuknya kuman kedalam bagian uterus.


Infeksi gonorea mulai sebagai servisitis akuta, dan radang menjalar ke atas dan menyebabkan endometritis akuta. Infeksi gononfeksi post abortus dan post partum sering terdapat oleh karena luka-luka pada serviks uteri, luka pada dinding uterus bekas tempat plasenta, yang merupakan porte d’entree bagi kuman-kuman patogen. Selain in, alat-alat yang digunakan pada abortus dan partus dan tidak sucihama dapat membawa kuman-kuman ke dalam uterus.




b. Endometritis kronika

Endometritis kronika tidak seberapa sering terdapat, oleh karena infeksi yang tidak dalam masuknya pada miometrium, tidak dapat mempertahankan diri, karena pelepasan lapisan fungsional dan endometrium pada waktu haid. Pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan banyak sel-sel plasma dan limfosit. Penemuan limfosit saja tidak besar artinya karena sel itu juga ditemukan dalam keadaan normal dalam endometrium.
 Gejala klinis endometritis kronika ialah leukorea dan menoragia.
Endometritis knonika ditemukan :
a. pada tuberkulosis
b. jika tertinggal sisa-sisa abortus atau partus
c. jika terdapat korpus alienum di kavum uteri
d. pada polip uterus dengan infeksi
e. pada tumor ganas uterus
f. pada salpingo-ooforitis dan sellulitis pelvik

Infeksi nifas mencakup semua peradangan yang disebabkan masuknya kuman-kuman kedalam alat-alat genital pada waktu persalinan dan nifas. Demam nifas ialah kenaikan suhu sampai 38 °C atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama paska melahirkan, dengan mengecualikan hari pertama, suhu harus diukur sedikitnya 4 kali sehari.
    
 Di negara-negara yang sedang berkembang dengan pelayanan kebidanan yang masih jauh dari sempurna, kejadian infeksi nifas masih besar. Infeksi nifas umumnya disebabkan oleh bakteri yang ada dalam keadaan normal berada dalam usus dan jalan lahir. sampai 38 °C atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama paska melahirkan, dengan mengecualikan hari pertama, suhu harus diukur sedikitnya 4 kali sehari.

Di negara-negara yang sedang berkembang dengan pelayanan kebidanan yang masih jauh dari sempurna, kejadian infeksi nifas masih besar. Infeksi nifas umumnya disebabkan oleh bakteri yang ada dalam keadaan normal berada dalam usus dan jalan lahir.

Faktor Predisposisi :
  1. Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan penderita
  2. Persalinan lama (macet)
  3. Tindakan bedah vaginal
  4. Tertinggalnya sisa plasenta

Infeksi nifas dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu :
  1. Infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina, serviks, dan endometrium
  2. Penyebaran dari tempat tersebut melalui vena, getah bening, dan endometrium

Patofisiologi
Endometritis adalah infeksi pada endometrium atau desidua, dengan ekstensi ke miometrium dan jaringan parametrial. Endometritis biasanya terjadi akibat infeksi menaik dari saluran kelamin bagian bawah. Dari perspektif patologis, endometritis dapat diklasifikasikan sebagai versus akut kronis. Endometritis akut ditandai oleh kehadiran neutrofil dalam kelenjar endometrium. Endometritis kronis ditandai dengan adanya sel plasma dan limfosit dalam stroma endometrium.
Kadang-kadang lokia tertahan oleh darah, sisa-sisa plasenta dan selaput ketuban. Keadaan ini dinamakan lokiametra dan dapat menyebabkan kenaikan suhu. Uterus pada endometritis agak membesar, serta nyeri pada perabaan dan lembek.Pada endometritis yang tidak meluas, penderita merasa kurang sehat dan nyeri perut pada hari-hari pertama. Mulai hari ke-3 suhu meningkat, nadi menjadi cepat, akan tetapi dalam beberapa hari suhu dan nadi menurun dan dalam kurang lebih satu minggu keadaan sudah normal kembali. Lokia pada endometritis, biasanya bertambah dan kadang-kadang berbau. Hal ini tidak boleh dianggap infeksinya berat. Malahan infeksi berat kadang-kadang disertai oleh lokia yang sedikit dan tidak berbau.
Mortalitas / Morbiditas
·         Infeksi saluran kelamin adalah penyebab paling umum puerperal morbiditas. Morbiditas puerperal didefinisikan sebagai suhu 38 ° C atau lebih tinggi terjadi pada setiap 2 dari 10 hari pertama pasca-melahirkan, eksklusif dari 24 jam pertama. Di masa lalu, infeksi diperhitungkan sampai dengan 16% dari kematian ibu.
  • Dalam populasi nonobstetric, seiring endometritis dapat terjadi pada hingga 70-90% dari kasus terdokumentasi salpingitis.
          Bacterial vaginosis telah dikaitkan dengan endometritis setelah kelahiran sesar dan dengan PID setelah trimester pertama aborsi elektif. Bakteri yang bisanya hidup di dalam vagina yang sehat bisa menyebabkan infeksi setelah melahirkan. Keadaan yang membuat seorang wanita lebih mungkin mengalami infeksi termasuk anemia, preeklampsia, pemeriksaan vagina diulang, penundaan lebih lama dari 18 jam antara pecah pada selaput dan melahirkan, persalinan yang lama, operasi sessar, potongan plasenta yang tertinggal di dalam rahim setelah melahirkan, dan pendarahan berlebihan setelah melahirkan (pendarahan postpartum).

Gejala
      Gejala-gejala biasanya termasuk pucat, menggigil, sakit kepala, perasaan sakit biasa atau tidak nyaman, dan kehilangan nafsu makan. Detak jantung cepat, dan jumlah sel darah putih tinggi secara tidak normal. rahim bengkak, lunak, dam lembut. Biasanya, terdapat pengeluaran malodorousdari vagina, yang bervariasi dalam jumlah.Ketika jaringan di sekitar rahim terinfeksi, mereka bengkak, terus bertambah bengkak, rahim lunak tetap. Wanita tersebut mengalami rasa sakit berat dan demam tinggi.
Lapisan perut bisa menjadi meradang, menyebabkan peritonitis. Gumpalan darah bisa terbentuk di dalam pembuluh panggul, menyebabkan thrombophlebitis panggul. Gumpalan darah bisa berjalan menuju paru-paru dan menyumbat arteri, menyebabkan emboli paru-paru. Zat-zat beracun (racun) dihasilkan oleh bakteri yang menginfeksi bisa mencapai kadar tinggi di dalam aliran darah, menyebabkan kejutan racun. Pada kejutan racun, tekanan darah jatuh secara dramatik dan detak jantung sangat cepat. Kejutan racun terjadi pada kerusakan ginjal berat dan bahkan kematian.

PENCEGAHAN
1. Selama kehamilan
-          Cegah anemia dengan memperbaiki gizi dan diet yang baik.
-          Koitus pada hamil tua sebaiknya dilarang.

2. Selama persalinan
-          Batasi masukknya kuman kedalam jalan lahir degan cara sterilisasi alat partus.
-          Jaga persalinan agar tidak berlarut.
-          Selesaikan persalinan dengan trauma sedikit mungkin.
-          Cegah terjadinya perdarahan banyak.
-          Periksa dalam dilakukan hanya bila perlu.
-          Transfusi darah harus diberikan menurut keperluan.

3. Selama nifas
-          Jaga luka-luka agar tidak dimasuki kuman.
-          Batasi pengunjung pada hari-hari pertama nifas.
-          Penderita dengan tanda infeksi harus diisolasikan.

Penatalaksanaan
-          Berikan antibiotika dengan spectrum luas.
-          Lakukan tindakan untuk mempertinggi daya tahan tubuh.
-          Jika terjadi apses lakukan pembukaan jahitan.
-          Transfusi darah bila perlu.

1 komentar:

  1. terimakasih buat artikelnya... sangat bermanfaat sob...

    http://cv-pengobatan.com/pengobatan-alami-radang-panggul/

    BalasHapus